Friday, July 13, 2007

REVIEW SISSY AJAH Episode 8

Malam ini hampir saja gue mengadakan sukuran bikin nasi kuning trus ngundang seluruh warga satu RT karena Sissy Ajah! kembali menjadi sinetron yang menarik. gue bener-bener bahagia menyaksikan bagian awal episode ini yang sangat mengasyikan untuk ditonton (ini bener-bener pujian lho).


Openingnya sebenarnya membuat penyakit asma gue kambuh karena harus melihat kembali Miss You Landak (nama aslinya sebenarnya Yolanda, tapi entah kenapa gue lebih suka memanggil makhluk ini dengan julukan tadi). Tapi adegan-adegan selanjutnya, sumpah deh, bikin gue terkikik-kikik ria, apalagi ketika melihat wajah Nala Amrytha yang semakin imut dengan acting yang super-cool, dan Reza Pahlevi yang walau actingnya masih dibayangi karakter Mr. Boy tetep aja bikin gue terpingkal-pingkal. Kali ini gue nggak bisa ngitung adegan mana aja yang bagus saking banyaknya. Yang jelas, adegan Sissy dan Melani ketika mendesak Tamtam supaya mengaku siapa yang nyebarin gosip sangat luar biasa keren, adegan kejar-kejaran tiga bocah di gudang belakang kelas juga oke punya, dan adegan Tamtam yang membuntuti Melani lagi-lagi berhasil membuat gue tertawa terbahak-bahak. Dan puncaknya adalah adegan di mana Tamtam harus menjulurkan lidahnya dengan kedua tangan terkulai layu di depan dada seperti si Dogy yang sedang kehausan. Adegannya benar-benar kocak.


Awalnya gue berpikir adegan-adegan ini semata-mata berkat peran dari Putri Titian, Ken Nala Amrytha, dan Reza Phalevi semata. Tapi jika melihat adegan-adegan selanjutnya yang tidak melibatkan ketiga bintang muda ini, akan terasa sekali bahwa penulis skenario sinetron ini diam-diam ternyata memliki kreativitas juga. Misal adegan main layangan Cacha dengan Amir. Gerakan lirik-lirikkan mata Cacha pada Amir cukup kena dan membuat penonton tersenyum-senyum malu. Juga adegan Mbok Atun yang mengendap-endap hendak menjemput Cacha tapi kepergok Tante Widi.


Tapi walaupun bertabur adegan gokil di bagian awal, episode kali ini masih sangat jauh dari title 'memuaskan'. Berdasarkan penelitian kecil-kecilan yang gue laksanakan, 78,46%*) bagian akhir sinetron ini masih terjangkit penyakit kronis yang juga pernah menggerogoti episode sebelumnya yaitu Annoying. Adegan setelah Sissy pulang ke rumah memang benar-benar membosankan. Hambar. Matirasa. Teu-rame. Tasteless. Atau biar lebih jelas bisa diambil analogi bagaian akhir ini rasanya seperti ketika lo minum teh manis yang tidak memakai gula, tidak memakai teh, dan tidak memakai air. Padahal kelihatan sekali penulis skenarionya berusaha sekuat tenaga menampilkan adegan-adegan lucu. Misal hadirnya kembali Mr. Bau Mulut yang dulu pernah muncul di episode satu (gue sempat lupa dengan preman ini sehingga ketika dia muncul sambil gosok gigi, kening gue berkerut-kerut sampai 62 lipatan). Atau juga adegan berkelahi Amir dengan dua bocah kampung yang super garing, dan adegan-adegan lainnya.


Selidik punya selidik, ternyata ke-'annoyingan' ini disebabkan oleh raibnya sebuah benda keramat bernama 'cerita'. Di bagian akhir episode ini benda tersebut seolah menguap dan mengapung di awang-awang. Padahal di bagian awal, benda bernama 'cerita' tersebut telah hadir dengan cukup menarik, yaitu tentang siapa sebenarnya yang menyebarkan gosip 'You Landak Anak Pungut' kalau bukan Tamtam? Hanya saja sayang, penonton yang curious-nya sudah terbangun, harus menunggu berabad-abad untuk mengetahui jawaban tersebut. Dan ternyata tidak di episode ini.


Di episode selanjutnya, diramalkan ke-annoying-an akan semakin merajalela setelah 'You Landak' berhasil memfitnah Sissy yang telah menyebarkan gosip, dan juga berhasil mengadu domba Papa Sissy dengan Sissy, Ronald denga Sissy, Pak Tomo dengan Sissy, Tante Widi dengan Sissy, Masyarakat Kampung dengan Sissy, dan mungkin antara domba beneran dengan Sissy (walah?).


Kabar baiknya karakter Sissy di episode ini ternyata berubah. Sissy yang dulu tomboy, bossy, urakan, dan pembangkang, sekarang berubah menjadi manis, feminim, ayu, dan sejuta karakter imut lainnya (gue suka dengan gaya rambutnya dan jepitan di rambutnya, 'manis banget...!'). Harusnya gue protes atas ketidak-konsistenan karakter Sissy ini. Tapi karena gue suka dengan Sissy seperti ini, maka gue harus menyimpan 'protes' gue di laci lemari kamar gue. Dan gue harus mengunci rapat-rapat laci lemari tersebut karena siapa tahu penulis skenario sinetron ini akan menemukannya dan dia bertaubat serta membuat Sissy kembali menjadi tomboy dan urakan, sebuah karakter yang kurang nyaman untuk dilihat, karakter yang jauh melenceng dari pendahulunya ketika Sissy masih bersemayam dalam sinema berjuluk 'Jungkir Balik Dunia Sissy'.


Akhirnya, gue tidak terlalu banyak berharap dengan sinetron ini. Gue hanya ingin sinetron Sissy Ajah! bertahan minimal sampai episode 12 seperti yang telah direncanakan dan ratingnya tidak terus turun. Kabar terakhir rating sinetron ini berada di urutan 27 dalam Top 100 Indonesian TV program , padahal di tayang perdana sempat menempati singgasana urutan ke-5). Sukses untuk Sissy Ajah! Melani Ajah! dan Tamtam Ajah! Tidak untuk yang lainnya, maaf ya.


-------------------------

*) Jangan tanya tentang dari mana datangnya angka ini, perhitungannya cukup sulit :-).


No comments: